"Srroooooootttt"
tik tik tik tik tik tik tik tik tik tik
tik tik tik tik tik tik tik tik tik tik
(bunyi jam berdetak)
"Ngooss..ngoosss"
(nafasnya terengah-engah)
Dia sudah benar-benar muak dengan kehidupannya. Pilihan untuk mengakhiri hidupnya dengan sengaja memang sudah ia pikirkan matang-matang. Sekarang nyawanya tinggal setengah. Padahal dia hanya punya satu, tidak seperti kucing yang punya sembilan nyawa.
Seperti yang terjadi di film-film, biasanya sekilas kehidupan akan melintas cepat sesaat sebelum seseorang menghadapi kematian. Kali ini bedanya sekilas itu benar-benar menjadi sekilas. Saking pendeknya hidup yang ia jalani, atau saking tidak berartinya sehingga ia lupa?
Mungkin.
Flash!
"Nngggggggggg..nnngggg"
"Oooeeeeeeee…oeeeeee"
Tangisan itu terdengar keras ketika ia tak sengaja (atau sengaja?) menusuk anak bayi. Polos tak berdaya, tapi tetap saja ia hajar juga.
Flash!
"Nngggggggggg..nnngggg"
"Awwww"
Wanita itu memekik ketika ia, dengan kurang ajar, menyentuh pantatnya. Padahal sang wanita sedang asik-asiknya bercinta dengan seorang pria.
Flash!
"Srroooooootttt"
Gelap. Hitam. Tak ada cahaya.
tik tik tik tik tik tik tik tik tik tik
tik tik tik tik tik tik tik tik tik tik
(bunyi jam berdetak kembali)
"Hhhhh…..eeeegghhhh…hhh…hhhhh" nafasnya terdengar kesusahan.
"Mengapa aku belum mati juga? pikirnya.
Tiba-tiba dia melihat bayangan yang tinggi & panjang di ruangan sebelah, sedang menyemprot sesuatu. Sosok itu cukup mengerikan baginya. Namun ia mempunyai insting bahwa sosok itulah yang akan menyelamatkan dia dari penderitaan mengerikan ini.
"Srooot..srrroott"
(bunyi itu terdengar dari ruangan sebelah)
Suaranya cukup dekat, ia pikir. Ia bertekad untuk menggunakan sisa tenaganya untuk mencapai tempat itu.
Harus!
Susah payah ia membuka mata.
Susah payah ia mengembangkan sayapnya.
Susah payah ia mencoba terbang.
Dengan segala keringatnya, sampai juga ia di ruangan itu.
Dekat sekali ia dengan makhluk itu.
Tapi ia masih belum mengerti, mengapa Tuhan membimbing ia keruangan ini. Samar-samar ia melihat sesamanya sedang serius menatap benda yang dipegang tangan makhluk itu. Yang bunyinya srot srot itu. Sepertinya ia melihat sesamanya sedang melakukan usaha yang sama persis dengan yang ia lakukan, 40 detik yang lalu.
Muka tertekan.
Tangan terkepal.
Mata terpejam.
Pasrah, siap diambil nyawanya.
"Jangaaaaaaaann"
(jerit hatinya, saking tak kuatnya ia mengeluarkan suara)
"Srroooooootttt"
Terlambat..
Temannya telah terbang menembus senyawa gas itu dan melayang ringan jatuh ke lantai seringan bulu ayam. Ekspresi mukanya damai dan tenang. Seolah-olah ia tidak merasakan apapun, tidak mempunyai beban untuk meninggalkan dunia laknat ini.
tik tik tik tik tik tik tik tik tik tik
tik tik tik tik tik tik tik tik tik tik
(bunyi jam berdetak. Lagi)
"Siyalan, tau gitu dari tadi gue bunuh diri pake Baygon bukan yang lain!!" sumpahnya sambil menghembuskan nafas untuk terakhir kali.
Baygon. Jaminan mutu.
ini bukan iklan, ini hanya sekadar tulisan biasa saja yang mirip seperti iklan hehe..
berhubung saya kerja di iklan bukan berarti tulisan ini ditujukan untuk dimuat di advertorial majalah seperti iklan-iklan yang lain jangan harap deh hiks..
No comments:
Post a Comment