pulang... pulanglah... gigolo tampanku...
biarawati itu telah mati karena sumpahnya semalam!
tenggorokannya terkoyak belatung, terjejal mantra-mantra palsu
lendirnya bercampur darah dan kencing anjing di tanah Jakarta!
busuk... bau...
gigolo tampanku, kau bisa bebas sekarang
bebas tersenyum..
berlari bagaikan anak kecil yang merindukan dekapan sang ibu
berlari bagaikan anak kecil yang merindukan dekapan sang ibu
merengeklah kembali seperti perjaka yang haus cinta
menjauhlah dari mayat biarawati yang menjual alunan gentanya ke tuan tanah!
pulang... pulanglah... mendekatlah padaku...
kata-kataku adalah candu dan tulisanku akan membuaimu hingga kau mati...
mati dalam keheningan gigolo perjaka!